Adalahsebuah kisah yang menceritakan sebuah pertemuan antara dua orang di salah satu bar.Genres : Boys Lovecategory : Short FilmJangan lupa Like, Koment, Sh
Dua dekade terakhir film dengan pasangan gay semakin marak di Hollywood, salah satunya ditandai dengan film remaja Love, Simon 2018 yang diadopsi dari novel Simon and The Homosapiens Agenda. Saking tenarnya, film tersebut dibuat sekuelnya tentang karakter berbeda dalam bentuk series Love, Victor 2020. Film tentang komunitas LGBT, khususnya gay, tidak muncul secara tiba-tiba belakangan ini, secara historis jejak film LGBT bisa dilacak sejak masa silent film. Dilansir dari media Stacker, film tentang komunitas LGBT dimulai dengan The Gay Brothers pada 1894 tentang dua orang laki-laki yang menari bersama. Setelahnya, sinema queer kemudian terus bertumbuh meskipun tidak terang-terangan menyatakan dirinya gay, salah satu yang paling berani ialah film dengan karakter lesbian Pandoraâs Box pada 1929. Film dengan narasi LGBT kemudian tumbuh dan semakin marak sejak 1980-an hingga 2010-an dengan cerita yang beragam dan ada juga yang secara tersirat adalah film gay, misalnya My Own Private Idaho 1991, Maurice 1987 yang dibintangi Hugh Grant, dan komedi dari kisah nyata I Love You Phillip Morris 2009. Meskipun begitu, tidak berarti film komunitas LGBT khususnya dari Hollywood bebas dari masalah. Mengutip dari penelitian The Changing Face of Gay Representation in Hollywood Films from The 1990s Onwards dari Auckland University of Technology, sejarawan Vito Russo mencatat representasi komunitas LGBT di sinema sebagai problematis. Hal itu dikarenakan karakternya yang dicitrakan satu dimensi kemudian dialienasi dari narasi heteroseksual dalam film. Russo juga mencatat karakter gay umumnya digambarkan dari cara berperilaku yang stereotipikal gay, karakter yang mengenakan atribut untuk menyatakan diri sebagai bagian dari komunitas, dan selalu mengalami kisah tragis atau kematian. Seiring berjalannya waktu hingga memasuki masa new queer cinema masa kini, representasi dan kisahnya pun mulai beragam, meskipun tidak lepas dari kisah tragis yang membawa trauma. Artikel ilmiah Queer History Through a Hollywood Lens oleh Long Tran dari University of Washington juga menyampaikan kritik atas representasi komunitas LGBT di layar kaca. Tran menuliskan representasi menjadi penting karena karakter, terutama yang diangkat dari kisah inspiratif, dapat dijadikan panutan untuk komunitas. Namun, jika menginginkan perubahan secara nyata dan global, maka harus ada perubahan dalam sistem, termasuk di Hollywood yang lebih inklusif. Selain itu, tidak hanya membebankan natasi queer yang beragam dalam film-film indie. âHarapannya, dengan melihat karakter queer yang serupa dengan mereka, orang orang akan terinspirasi untuk memberdayakan diri mereka dan membuat suara mereka terdengar dan berani untuk coming out,â tulisnya. Hollywood memang masih belum seratus persen mendukung komunitas LGBT. Meskipun begitu ada beberapa filmnya yang patut untuk ditengok dengan keberagaman jalan ceritanya tentang identitas, persahabatan, dan keluarga, sebagai berikut Film Gay Hollywood tentang Pernikahan, The Wedding Banquetâ 1993 The Wedding Banquet bercerita tentang tentang terbentuknya dinamika keluargaâ antara pasangan gay dan seorang seniman perempuan asal Cina yang butuh green card. Layaknya orang Asia yang menginjak akhir usia 20-an pada umumnya, Wai-Tung Gao sudah diminta oleh orang tuanya untuk menikah. Namun, ia belum memberitahu mereka, dia menjalin relasi dengan laki-laki kulit putih bernama Simon. Baca juga Lampaui Love, Simonâ 7 Film Queer Bertema Coming of Ageâ Situasi darurat itu mengantar keduanya untuk mendekati Wei-Wei si seniman miskin untuk menjadi beard atau pasangan palsu Wai-Tung Gao. Namun rencana mereka tidak berjalan mulus karena pada akhirnya ada skandalâ yang membuat Wei-Wei mengandung anak Wai-Tung Gao. Secara singkat, film yang disutradarai Ang Lee ini mengandung unsur komedi dengan plot yang membuat situasi semakin sulit untuk ketiga pemeran utama. Namun, mengandung pesan tentang penerimaan identitas, seksualitas, dan kompromi untuk membangun keluarga dalam situasi yang rumit. Film Gay Hollywood tentang Koboi, Brokeback Mountainâ 2005 Kembali disutradarai Ang Lee, Brokeback Mountain bercerita tentang kisah tragis antara dua orang koboi gay, Ennis del Mar yang diperankan mendiang Heath Ledger dan Jack Twist oleh Jake Gyllenhaal. Kisah keduanya dimulai saat mereka menggembala domba di Gunung Brokeback saat mereka berusia 19 tahun di Wyoming yang sangat homofobik pada 1963. Ennis yang selama ini menyembunyikan dan menolakâ identitasnya sebagai laki-laki gay bertemu dengan Jack yang terbuka dengan perasaannya kepada Ennis. Jack ingin agar mereka hidup berdua, tetapi Ennis memiliki trauma dan ketakutan atas persekusi kepada komunitas gay. Karenanya, Ennis dan Jack berpisah kemudian menikah dan memiliki anak masing-masing. Meskipun begitu, mereka tetap kembali bersamaâ dengan sembunyi-sembunyi selama bertahun-tahun. Kritikus film menilai Brokeback Mountain sebagai film yang mengarusutamakan cerita komunitas LGBT di Hollywood. Selain itu, Ledger dan Gyllenhaal menerima anggukan dari industri perfilman dengan penampilan mereka dalam film tersebut. Brokeback Mountain sejatinya tidak hanya cerita cinta yang tragis atau gambaran nyata hidup laki-laki gay yang bersembunyiâ, tapi juga mematahkan stereotip terkait maskulinitas laki-laki gay. Film yang Diangkat dari Kisah Nyata, Milkâ 2008 Film gay hollywood ini diangkat dari kisah nyata tentang kehidupan Harvey Milk Sean Penn, politikus AS pertama yang terbuka sebagai laki-laki gay, menduduki kursi di San Francisco Board of Supervisors pada 1977. Disutradarai oleh Gus Van Sant film ini menceritakan kilas balik saat Milk menginjak usia 40 tahun dan ingin terjun ke dunia politik di awal 1970-an. Baca juga 5 Drakor BL Wajib Tonton di Waktu Senggang Perjalanannya sampai akhirnya mendapatkan kursi di ruang politik tidak selalu mulus, kekasihnya Scott Smith James Franco meninggalkannya karena mengarahkan gerakan aktivisme mereka ke ranah politik. Ada juga Jack Lira, kekasihnya yang tidak terlalu menyukai ambisi itu memutuskan untuk mengambil langkah ekstrim dengan gantung diri. Film berakhir dengan perseteruan antara Milk dengan sesama politikus Dan White yang konservatif. Dari sudut pandang politik dan sosial keduanya jauh berseberangan, maka dari itu Milk dan White memiliki hubungan yang kurang bagus. Puncaknya ketika White merasa dikhianati oleh Milk karena ia tidak ingin membantunya dalam kampanyenya menolak pendirian rumah sakit jiwa. Konflik tersebut dibarengi dengan berbagai masalah lain yang menghantam White kemudian berujung dengan White membunuh Milk. Film Bertema Keluarga, Moonlightâ 2016 Moonlight memang bisa disebut sebagai film gay hollywood dibalut dengan tema identitas, seksualitas, dan keluarga yang paling menyentuh karena menawarkan emosi mentah dari perjalanan hidup pemeran utamanya, Chiron, hingga lewat sinematograpiya. Maka dari itu, tidak heran jika Moonlight memenangkan piala Oscar untuk kategori Best Picture pada Academy Awards 2017. Tidak hanya itu, Moonlight juga memegang peran penting sebagai film gay tentang komunitas orang Afrika-Amerika yang kurang eweesentasi. Baca juga 10 Film dan Serial TV Bertema LGBT yang Wajib Ditonton Moonlight menawarkan ceritanya dalam tiga tahap kehidupan Chiron. Masa kecilnya dipenuhi dengan perundungan dari teman-teman sebayanya karena ia berjalan dengan anehâ dan sering diejek menggunakan slurs atau kata yang merendahkan komunitas LGBT. Chiron kecil yang diperankan Alex Hibbert kemudian bertemu dengan Juan Mahershala Ali yang menjadi semacam panutan dalam hidupnya. Tahap kedua, yaitu masa remajanya Chiron yang kali ini diperankan oleh Ashton Sanders, menjalin hubungan dengan sahabatnya Kevin. Namun, masa remajanya tidak jauh berbeda dengan masa kecilnya yang penuh perundungan bahkan jauh lebih keras. Masa remajanya ini ditandai dengan satu kasus yang membuat Chiron harus masuk ke penjaraâ khusus anak di bawah umur. Saat memasuki usia dewasa Chiron, diperankan Trevante Rhodes, mengganti namanya sebagai Black. Masa dewasa yang ditunjukkan dalam film menjadi krusial karena secara bersamaan menampilkan Chiron yang dikeraskanâ oleh lingkungannyaâ sekaligus sosok yang belum sembuh dari trauma masa kecil. Film Gay Bertema Remaja, Alex Strangeloveâ 2018 Rilis tidak berjauhan dengan film gay hollywood ini bertema coming of age Love, Simon, film ini juga bercerita tentang seorang remaja yang mempelajari lebih lanjut tentang identitasnya. Topik tentang mencari identitas memang cocok untuk film remaja, contoh lain adalah The Half of It yang mengisahkan tentang anak perempuan lesbian yang menyukai gebetan sahabat laki-lakinya. Alex Truelove Daniel Doheny adalah remaja yang bingung tentang orientasi seksualnya. Di saat bersamaan dia menjalin hubungan dengan sahabatnya Claire Madeline Weinstein, tetapi juga menyukai Elliot Antonio Marziale yang terbuka dengan identitasnya. Secara singkat Alex Strangelove tampak seperti film remaja picisan pada umumnya, tetapi memegang pesan sahabat yang tepat akan terus mendukung kita tanpa mempedulikan orientasi seksual. Selain itu, tentang pentingnya menjadi diri sendiri dan tidak menggubris anggapan orang lain.
42Metascore. Young, wild poet Arthur Rimbaud and his mentor Paul Verlaine engage in a fierce, forbidden romance while feeling the effects of a hellish artistic lifestyle. Director: Agnieszka Holland | Stars: Leonardo DiCaprio, David Thewlis, Romane Bohringer, Dominique Blanc. Votes: 15,559 | Gross: $0.34M.
Love, Simon dan Call Me by Your Name dok. Fox 2000 Pictures/Love, Simon dok. Frenesy Film Company/ Call Me by Your Name Film dengan tema lesbian, gay, biseksual, transgender LGBT memang banyak menarik perhatian. Gak hanya film dengan tema romansa pasangan straight, pasangan dengan kecenderungan menyukai sesama jenis punya cerita yang unik dan karena itu, IDN Times merangkum 15 film LGBT terbaik yang sering di-rewatch oleh penonton. Penasaran? Yuk, simak rekomendasi film LGBT terbaik sepanjang masa di bawah ini!1. Dari jajaran film LGBT selama ini, Mysterious Skin 2004 dianggap sebagai salah satu film queer terbaik yang pernah ada Meraih banyak penghargaan, film gay Call Me By Your Name 2017 harus kamu tonton minimal sekali seumur hidup Blue is the Warmest Color 2013 merupakan film bertema lesbian paling disukai hingga sekarang. Sudah nonton? Film yang ringan, tapi juga heartwarming, gak heran kalau Love, Simon 2018 sukses membuat banyak orang terpukau dengan ceritanya Menang Oscar 2018 dengan kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, coba nonton film transgender A Fantastic Woman, deh 2017 Film biografi terbaik yang mengangkat kisah Lili Elbe sebagai seorang transgender, The Danish Girl 2015 ini wajib banget kamu saksikan Baca Juga 11 Karakter Marvel yang Ternyata LGBT, Bikin Cerita Makin Beragam 7. Selain itu, ada juga Gun Hill Road 2011 yang juga mengangkat isu transgender di dalamnya. Bagus banget! Film tentang maskulinitas perempuan yang diperankan dengan baik oleh Hilary Swank dalam Boys Donât Cry 1999 harus banget kamu tonton Nicole Kidman, Julianne Moore, dan Meryl Streep melakukan kolaborasi apik dalam film The Hours 2002 Masuk delapan nominasi Oscar, gak heran kalau Brokeback Mountain 2005 dinilai sebagai salah satu film LGBT terbaik sepanjang masa Milk 2008 merupakan film biografi terbaik tentang Gus Van Sant, pejabat gay pertama Amerika yang terpilih pada masanya The Kids Are All Right 2010 menceritakan rumah tangga dengan dua ibu yang mampu menguras emosi setiap penontonnya Menang penghargaan Film Terbaik Oscar 2017, kamu harus nonton Moonlight 2016 sekarang juga. Dijamin, baper! Dalam film Carol 2015 kamu akan diajak menyelami kegelisahan Carol dengan perasaannya terhadap Theresa. Akankah mereka bersatu? Film Weekend 2011 cocok banget buat kamu yang suka tema romansa dan sepak bola! Buruan tonton kisah cinta Glen dan Russel! film LGBT terbaik di atas punya jalan cerita unik dan pastinya ikonik. Gak kalah sama kisah cinta straight lainnya, film LGBT di atas wajib banget masuk dalam daftar tontonanmu! Baca Juga 5 Film Disney dengan Karakter LGBT, Terbaru Lightyear IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berikutini empat film romantis yang banyak adegan hot: 1. Fifty Shades of Grey. Film romantis penuh adegan hot yang paling tenar tentunya adalah Fifty Shades of Grey. Diadaptasi dari seri novel karya EL James, film ini disutradarai Sam Taylor-Johnson dan dibintangi Dakota Johnson serta Jamie Dornan. BACA JUGA:
ï»żAkhir tahun 2019 menjadi masa pandemik COVID-19 bermula. Saat itulah banyak orang berdiam diri di rumah dan merasa bosan. Untungnya, para sineas film merilis film terbaik baru, film-film tersebut menghadirkan tema yang segar. Kalau kamu sadar, ada banyak film bertema lesbian, gay, biseksual, dan transgender LGBT yang tayang sepanjang 2019â2022. Sebelum tahun ini memang sudah banyak, tetapi tak sesering di Indonesia hal-hal berbau LGBT masih dianggap tabu, tidak dengan negara-negara Barat. Seperti dilansir IndieWire, ada banyak sineas film yang merilis film LGBT terbaik pada 2019â2022. Banyak pesan moral di dalamnya, Tayang di Netflix, The Boys in the Band 2020 diproduseri Ryan Murphy. Mengisahkan sekelompok homoseksual di New York pada 1968 Perempuan transgender hidup dengan baik di Brasil dalam Alice Junior 2019. Kehidupannya berubah ketika ia dipaksa pindah ke desa Circus of Books 2019 jadi film dokumenter kehidupan homoseksual di Los Angeles, Amerika. Banyak hal tak terduga yang terjadi Cerita Funny Boy 2020 cukup berat, tapi mudah dipahami. Seoang anak laki-laki jatuh cinta dengan teman sekelasnya dan berakhir rumit Kisah cinta Dolio dan Melanie dalam Kajillionaire 2020 berawal manis. Semua berakhir karena kedua orangtuanya Baca Juga 5 Film Disney dengan Karakter LGBT, Terbaru Lightyear 6. Bobby dan Aaron punya masalah menjalin hubungan dalam Bros 2022. Meski sulit, mereka mencoba untuk membangun asmara Berlatar 1950-an, My Policeman 2022 mengisahkan polisi homoseksual yang sudah menikah. Ia merahasiakan hubungan gelapnya Selama di Jerman, seorang ahli biologi jatuh cinta dengan pemilik bar asal Israel. Kiss Me Before It Blows Up 2020 tampilkan chemistry ciamik! Dibintangi Kate Winslet dan Saoirse Ronan, Ammonite 2020 kisahkan dua istri yang saling jatuh cinta. Akting Winslet dan Ronan apik! Kisah cinta dua pria Meksiko dalam I Carry You with Me 2020 sangat romantis. Namun, tekanan orang sekitar jadi tantangannya LGBT yang rilis pada 2019â2022 terbilang beragam. Meski hal-hal berbau LGBT masih sangat tabu di Indonesia, di negara Barat sangat berbeda. Kita sebagai manusia tak semestinya menghakimi mereka yang berbeda dari kita. Yang bisa kita lakukan adalah menghargai mereka. Baca Juga 13 Film LGBT Terbaik Sepanjang Masa, Harus Nonton Sekali Seumur Hidup! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
. 393 359 34 488 238 361 301 187